Trik Mengatasi Medan Berpasir Dan Medan Dengan Kemiringan Diatas Rata-Rata Dikala Mendaki Gunung

Pasar Bubrsh Merapi


Selamat sore mitra Pecinta Kaldera.
Kali ini Pecinta Kaldera akan menyebarkan tips dan trik mengenai bagaimana cara mengatasi medan berpasir ketika mendaki Gunung. Langsung saja kita simak tips dan triknya berikut ini.

Kita ketahui baru-baru ini santer terdengar kabar meninggalnya seorang pendaki dari Yogyakarta yang meninggal sebab jatuh dari Puncak Merapi. Sebenarnya resiko itu bisa kita minimalisir apabila tau bagaimana cara mengatasinya. Nah, kini saya akan memaparkan tips dan trik yang saya lakukan ketika menghadapi medan ibarat itu.

  • Ketika dalam kondisi naik/ summit.

1. Condongkan tubuh kearah depan.

Kenapa tubuh kita harus condong kedepan ketika naik?
Sederhana saja. Dengan condongnya badan  kearah depan, otomatis berat tubuh kita akan bertumpu pada kaki kepingan depan. Hal itu juga akan memperkecil resiko cidera ketika terjatuh. Karena kemungkinan untuk terjengkang dan jatuh kebelakang sangat kecil kemungkinannya.

2. Berjalan zig-zag.

Untuk yang satu ini memang bukanlah suatu keharusan. Namun, supaya tenaga yang kita keluarkan tidak terlalu besar. Ada baiknya kita berjalan ibarat ular. Kearah kanan dan kiri supaya terasa lebih ringan.

3. Gunakan tangan sebagai referensi utama.

Ketika kita menghadapi medan dengan kontur bebatuan. Ada baiknya kita gunakan tangan sebagai tumpuan. Apalagi bila medan yang kita lalui mempunyai kemiringan yang sadis. Alasaan kenapa harus memakai tangan sebagai referensi utama yaitu, supaya kerikil sebagai referensi tubuh kita sanggup diketahui kelayakannya. Maksudnya, apabila kerikil tersebut gampang runtuh atau retak. Kita bisa menggantinya dengan poin atau titik yang lebih kuat.

  •  Ketika turun.
1. Gunakan tumit dan agak condongkan tubuh kebelakang.

Tumit yang kita gunakan sebagai referensi akan memindahkan referensi berat tubuh kebagian belakang. Hal itu berfungsi ketika kita terpeleset dan jatuh. Kita terjatuh kearah belakang dengan referensi pantat dan tangan yang siap menyeimbangkan badan. Berbeda apabila semua kepingan telapak kaki kita gunakan sebagai tumpuan. Apabila terjatuh, kemungkinan terbesar yaitu terjungkal dan menjadikan cidera.

2. Ikuti alur pasir.

Kemana gerakan pasir, kearah sana kaki kita mengikuti gerakannya. Injak saja pasir memakai referensi tumit tadi. Kita ikuti gerakannya secara fleksibel. Pasti akan terasa ringan dan lebih cepat.

Begitulah kira-kira tips dan trik saya ketika menghadapi medan berpasir dan berbatu dengan kemiringan sadis.
Misalnya saja ibarat aksara medan gunung Merapi. Kita naik dari sisi sebelah kiri dengan medan yang lebih stabil dibanding sisi sebelah kanan jikalau dari bawah. Namun, tetap saja seberapa besar kehati-hatian kita niscaya akan terkalahkan oleh takdir. Kendati begitu, keamanan dikala mendaki harus tetap diperhatikan. Semoga bermanfaat dan selamat berpetualang. []H2S[]

Catatan : 

  • Artikel ini saya buat untuk mereka yang ingin tetap nekat naik ke Puncak Merapi. Karena mulai kini peraturan mendaki gunung Merapi diperketat. Jadi, saya sarankan anda untuk mentaati peraturan yang berlaku.
  • Gunakan perlengkapan pendakian, ibarat gaiter.
  • Apabila anda mempunyai kemampuan tali-temali dan melewati medan vertikal. Sangat disarankan untuk membawa perlengkapan safety tersebut.
  • Ingat ! Pulang selamat yaitu tujuan utama mendaki.

Komentar

Postingan Populer