Puisi Srikandi Gunung

Srikandi Gunung

Srikandi Gunung


Kemarin bersua perempuan paruh baya
Dalam perjalanku sendiri melanjutkan yang tersisa
Yang tertunda

Tanya saja kawanku
Mereka tertinggal atau tetap tinggal
Memilih membisu memandangi suram kelam hutan terselimuti kabut

Aku bertekad akupun menggila
Tanpa henti menyusuri sabana
Tersengal dan memburu hela hembus

Bahkan ibarat tak peduli pada diri sendiri
Bagai Sri rama gandrung
Terganggu jiwa setengah aneh ditengah Dandaka

Aku berbeda
Bukan Rama dalam pencariannya merebut Sinta
Kutemukan Srikandi gunung jauh dari rimba mega mendung

Jika Srikandi bertolak runcing mata panah
Dengan gendewa menentang arah
Hingga sang resi terbelah jalannya gugur

Tapi, engkau Srikandi gunung
Kau menawan dalam netra berkaca jejaka pengembara
Kau tak tercari tapi ditemukan

Kendati dirimu tak sehebat dewi-dewi
Rambutmu terburai bermahkota seperca kain
Setara Rengganis jauh diufuk timur

Kebanggaan akan dirimu terlengkapi akan keperkasaan
Bertahan dalam tempa godam
Tertahan ditengah riam jeram
Berdiri dibalut sayatan-sayatan tajam kelembaban

Kendati berbeda kita satu tujuan
Tak pernah bersua tak apa
Lihat hamparan datar mencekung selepas ledakan berapi

Kau bangkit ditempat itu
Pangrango
Aku duduk bengong dibibir kaldera Merapi
Bagiku sama saja tiada beda
Kau pengagum saya penggila
Kita pecinta kaldera

Tangkis kelinglunganmu
Tangkas kecakapannya
Punggungmu didekap keril bukan menggendong busur
Tetaplah berjalan wahai Srikansi gunung...

Temukan ketangguhan
Agar laik masa punggungmu terisi hangat pelukan Srikandi kecil
Jangan pernah takut tergores buluh
Tersesat sampai jauh

Dimata jejaka pengembara kamu keelokan tiada tara
Sebanding senja penuh mega-mega
Tersenyumlah sampai pada ahirnya bangkit dalam segala sama
Dengan khidmat berbangga didepan sang saka

H2S Survival

Komentar

Postingan Populer