Bukit Lawe, Banjarnegara
Gambar : Bukit Lawe
Salah satu obyek wisata yang sebetulnya potensial untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten Banjarnegara ialah Gunung Lawe, sebuah gunung berbatu yang terletak di desa Kendaga, kecamatan Banjarmangu. Gunung Lawe sebagai salah satu ikon potensi alam Banjarnegara suddah terlihat dari sentra kota saat warga melihatnya ke arah utara.
Gunung Lawe oleh masyarakat Banjarnegara sudah dikenal sebagai ajang wisata pendakian gunung, yang tidak mengecewakan "enak" untuk didaki. Disamping saluran yang gampang ke wilayah pendakian, tinggi gunung jjuga tidak terlalu melelahkan untuk didaki.
Jalur pendakian utama yang paling gampang ialah melalui desa Kendaga, jalur utama kendaraan jurusan Banjarnegara - Karangkobar. Dari sentra kota kurang lebih hanya memakan waktu 20 menit, pendaki sanggup turun di pintu gerbang pendakian di desa Kendaga. Dan untuk mendaki gunung berbatu ini, hanya diharapkan waktu lebih kurang 1 jam dari bawah untuk hingga ke puncaknya, sebuah pendakian yang cukup sanggup dinikmati oleh pendaki pemula, bahkan oleh sebuah keluarga secara bersama sama, baik laki laki maupun perempuan.
Di puncak pendakian, para pengunjung akan disuguhi pemandangan wilayah kota Banjarnegara yang terhampar luas dari sentra kota hingga kecamatan2 di sebelah barat. Bendungan Jendral Sudirman atau lebih dikenal dengan sebutan waduk Mrican, terlihat terperinci dari puncak gunung. Demikian pula fatwa sungai Serayu, sungai Mrawu dan hamparan persawahan. Di puncak Lawe tersebut, pendaki juga sanggup mencicipi betapa alam ciptaan Tuhan SWT ini begitu indahnya. betapa kita sebagai insan menyadari betapa kecilnya kita saat kita memandang alam Banjarnegara yang luas terbentang terlihat dari Puncak Gunung Lawe ini.
Obyek wisata alam yang sebetulnya sangat potensial ini, sayangnya belum digarap dengan optimal oleh pihak terkait, sehingga belum begitu dikenal oleh para pendaki pemula di luar daerah. Seandainya boleh bermimpi, didatangkan pendaki profesional, untuk kemudian mereka melaksanakan pendakian menaklukkan tebing kerikil yang menjulang tinggi itu, atau dibentuk arena outbond yang dikelola secara profesional, atau bahkan Gunung Lawe dijadikan sebagai satu kesatuan paket wisata dengan obyek2 wisata lainnya di Banjarnegara, maka tidak menutup kemungkinan obyek wisata alam di Banjarnegara akan mengalami kemajuan yang cukup berarti dan menjadi salah satu tujuan wisata alam yang manjanjikan.
Untuk tidak dilupakan oleh semua pihak, bahwa potensi utama Banjarnegara ialah alam ciptaan Tuhan SWT, bukan yang lain. Maka mengoptimalkan potensi alam ialah sebuah keharusan untuk memajukan Banjarnegara.
Gunung Lawe oleh masyarakat Banjarnegara sudah dikenal sebagai ajang wisata pendakian gunung, yang tidak mengecewakan "enak" untuk didaki. Disamping saluran yang gampang ke wilayah pendakian, tinggi gunung jjuga tidak terlalu melelahkan untuk didaki.
Jalur pendakian utama yang paling gampang ialah melalui desa Kendaga, jalur utama kendaraan jurusan Banjarnegara - Karangkobar. Dari sentra kota kurang lebih hanya memakan waktu 20 menit, pendaki sanggup turun di pintu gerbang pendakian di desa Kendaga. Dan untuk mendaki gunung berbatu ini, hanya diharapkan waktu lebih kurang 1 jam dari bawah untuk hingga ke puncaknya, sebuah pendakian yang cukup sanggup dinikmati oleh pendaki pemula, bahkan oleh sebuah keluarga secara bersama sama, baik laki laki maupun perempuan.
Di puncak pendakian, para pengunjung akan disuguhi pemandangan wilayah kota Banjarnegara yang terhampar luas dari sentra kota hingga kecamatan2 di sebelah barat. Bendungan Jendral Sudirman atau lebih dikenal dengan sebutan waduk Mrican, terlihat terperinci dari puncak gunung. Demikian pula fatwa sungai Serayu, sungai Mrawu dan hamparan persawahan. Di puncak Lawe tersebut, pendaki juga sanggup mencicipi betapa alam ciptaan Tuhan SWT ini begitu indahnya. betapa kita sebagai insan menyadari betapa kecilnya kita saat kita memandang alam Banjarnegara yang luas terbentang terlihat dari Puncak Gunung Lawe ini.
Obyek wisata alam yang sebetulnya sangat potensial ini, sayangnya belum digarap dengan optimal oleh pihak terkait, sehingga belum begitu dikenal oleh para pendaki pemula di luar daerah. Seandainya boleh bermimpi, didatangkan pendaki profesional, untuk kemudian mereka melaksanakan pendakian menaklukkan tebing kerikil yang menjulang tinggi itu, atau dibentuk arena outbond yang dikelola secara profesional, atau bahkan Gunung Lawe dijadikan sebagai satu kesatuan paket wisata dengan obyek2 wisata lainnya di Banjarnegara, maka tidak menutup kemungkinan obyek wisata alam di Banjarnegara akan mengalami kemajuan yang cukup berarti dan menjadi salah satu tujuan wisata alam yang manjanjikan.
Untuk tidak dilupakan oleh semua pihak, bahwa potensi utama Banjarnegara ialah alam ciptaan Tuhan SWT, bukan yang lain. Maka mengoptimalkan potensi alam ialah sebuah keharusan untuk memajukan Banjarnegara.
Komentar
Posting Komentar